Berita

CAMAT ASAM JUJUHAN DAN TIM MONEV KABUPATEN TINJAU PELAKSANAAN DANA NAGARI ALAHAN NAN TIGO

Asam Jujuhan- Camat Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya, Imam Mahfuri bersama Tim dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang dipimpin Kabid Pemerintahan Nagari, Sasrawati yang didampingi Pendaming Dana Desa Yuli tinjau pelaksanaan pembangunan yang bersumber dari Dana Nagari Tahun 2019 di Nagari Alahan Nan Tigo, Selasa (13/08).

Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan Dana Nagari berjalan sesuai dengan perencanaan dan tidak melenceng dari tata aturan yang berlaku. Adapun Monitoring dan Evaluasi di Nagari Alahan Nan Tigo ini di pusatkan di enam titik pembangunan jalan rigit beton dan satu titik pembangunan Gedung Pos Kesehatan Nagari (Poskesri).

Dalam kesempatan itu, baik Camat Imam Mahduri maupun Kabid Pemerintahan Nagari, Sasrawati kembali mengingatkan agar Pemerintahan Nagari betul-betul cermat dalam penggunaan Dana Nagari. Karena sedikit kesalahan prosedur saja bisa saja dapat berdampak hukum yang tidak diinginkan.

"Ikutilah prosedur dan tata aturan yang berlaku mulai dari perencaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Dan penting juga kami tekankan untuk tertib administrasi", ujar Sasrawati.

Menurut keterangan Walinagari Alahan Nan Tigo, M Ramdhani, panjang enam titik pembangunan jalan rigit beton pada tahap satu dan dua ini adalah 754 meter.

"Kami memastikan pelaksanaan Dana Nagari di wilayah kami telah sesuai prosedur dan tata aturan yang berlaku dalam pengelolaan Dana Nagari", ujar M. Ramdhani.

Memang, diakui M Ramdhani, pihaknya sedikit menemui kendala, khususnya dalam pengerjaan rigit beton, dimana sering terjadi penurunan kualitas diakibatkan jalan yang seharusnya masih dalam tahap perawatan sudah ditempuh oleh lalu lalang kendaraan bertonase tinggi.

"Dalam pengerjaan kami sudah memenuhi spesifikasi yang telah direncanakan sebelumnya. Tapi jalan ini merupakan akses utama masyarakat kami dalam menjalankan aktifitas ekonomi, terutama distribusi hasil perkebunan rakyat. Belum saatnya digunakan tapi sudah ditempuh", kata M. Ramdhani.

M. Ramdhani mengaku sudah berupaya maksimal mungkin agar jalan tersebut digunakan pada waktu yang tepat. Dengan melakukan penjagaan dan memberi teguran kepada pengguna jalan. Namun ia mengakui sulit, mengingat aktifitas distribusi perkebunan di nagarinya berlangsung 24 jam. (**)