DHARMASRAYA - Kemajuan zaman dan arus globalisasi membuat tugas dan beban bundo kanduang di tengah masyarakat Minang semakin berat. Bundo Kanduang dituntut untuk memperkuat peran dalam membentengi anak sekaligus memelihara adat dan budaya Minangkabau. Hal ini inilah yang melatarbelakangi pelaksanaan Sosialisasi Fungsi Bundo Kanduang dalam Adat Serta Melestarikan Kebudayaan Minangkabau, di Auditorium Dharmasraya, Senin (17/11).
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Administrasi Umum, Martoni, itu menghadirkan Mak Katik sebagai narasumber, yang merupakan pengurus Bundo Kanduang Provinsi Sumatera Barat, dan diikuti oleh Bundo Kanduang se Dharmasraya.
Ny. Dewi Sutan Riska selaku Penasehat Bundo Kanduang Kabupaten Dharmasraya yang turut hadir dalam kesempatan itu menyampaikan, dalam Adat Minang kedudukan dan peranan perempuan sangat besar dan sangat diharapkan keberadaannya. Di samping itu, sistem kekerabatan matrilinial, juga semakin memperkokoh kedudukan perempuan di Minangkabau pada posisi yang sangat mulia dan terhormat.Konsekuensi logis dari semua itu, seorang ibu, baik sebagai bundo kanduang dalam keluarga dan kaumnya, maupun sebagai bundo kanduang dalam nagari mempunyai tanggungjawab yang besar pula.
"Sebagai bundo kanduang di dalam kaum atau keluarga, perempuan Minang harus memiliki sifat kepemimpinan dan ibu sejati. Hal ini penting, karena ibu tempat bertanya, ditiru dan menjadi teladan lingkungan keluarganya. Seorang ibu akan lebih banyak menentukan watak manusia yang dilahirkan," ujar Dewi.
Namun yang terjadi saat ini, sambung Dewi, banyak perempuan Minang yang berprilaku tidak menggambarkan budaya sebagai perempuan Minang. Seperti adat dalam berpakaian, perkataan dan sopan santun. "Kita tidak bisa menutup mata atas perkembangan globalisasi, namun jangan mengkambinghitamkan globalisasi. Kembalilah menjadi orang Minang Sejati, sesuai adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah," ungkap Dewi.
Maka dari itu, Dewi berharap, kegiatan sosialisasi ini menjadikan Bundo Kanduang di Kabupaten Dharmasraya semakin paham akan peran dan fungsinya di tengah a masyarakat. "Semoga, kegiatan ini juga membawa manfaat untuk kemajuan bundo kanduang dalam melestarikan kebudayaan Minangkabau di Kabupaten Dharmasraya," tandas Dewi.