Dharmasraya, - Sebanyak 273 guru dari 100 sekolah dasar (SD) se-Kabupaten Dharmasraya mengikuti "Pelatihan Kurikulum 2013" selama lima hari, dari 1 sampai 5 Agustus 2017 di SD Negeri 08 Pulau Punjung.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya, Reno Lazuardi, S.Pd, M.Si. Turut hadir mendampingi, Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar, Afrialedi, S.Pd,MM, Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Pulau Punjung, Indrawati, S.Pd, M.Mpd dan Koordinator Pengawas SD, Lasdi, S.Pd, MM.
Dalam sambutannya, Reno mengingatkan agar para guru senantiasa meningkatkan kompetensinya. "Menjadi guru pada zaman dulu berbeda dengan guru pada era globalisasi ini. Saat ini, guru dituntut untuk menguasai teknologi informasi agar tidak ketinggalan informasi oleh siswanya. Untuk itu, perbaharui niat, jadilah guru yang luar biasa yaitu guru yang mampu memanfaatkan berbagai sumber pembelajaran, jelasnya.
Ia menambahkan, secara umum perbedaan mendasar kurikulum sebelumnya dengan kurikulum 2013 terletak pada jenis kompetensi siswa, dimana sebelumnya lebih menekankan unsur pengetahuan (soft skill), maka pada kurikulum 2013, standar kelulusan siswa didasarkan atas keseimbangan antara sof skill dan hard skill.
Perbedaan lain, dalam kurikulum 2013, siswa sudah diajarkan standar scientific approach (metode standar penelitian). Dengan demikian, siswa diharapkan lebih aktif melakukan ekspolarasi dan mampu menyusun laporan penelitiannya dengan memanfaatkan teknologi informasi komputer.
Pada kesempatan lain, kasi kurikulum Dikdas, Afrialedi,Afrialedi, S.Pd,MM menuturkan, kegitan tersebut diikuti oleh 273 guru SD se-Dharmasraya, yang terdiri dari guru kelas II dan V, serta guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Selanjutnya peserta akan dibagi dalam tujuh kelas paralel. Masing-masing kelas akan dibantu oleh dua orang instruktur yang sudah memiliki lisensi dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi (LPMP) Sumatera Barat.
Selain menerima materi tentang tatacara penyusunan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan strategi Penilaian Hasil Belajar (PHB) secara klasikal, peserta juga akan melaksanakan praktek ke sekolah-sekolah di wilayah Pulau Punjung.
"Untuk memantapkan teori yang dipelajari di kelas, peserta akan praktek langsung ke sekolah pada hari ketiga dan keempat," kata Afrialedi.
Ditambahkannya, jumlah SD di Kabupaten Dharmasraya yang telah melaksanakan K13 pada 2016 adalah 34 sekolah (25 persen) dan tahun ini 66 sekolah (35 persen). Dengan demikian, berarti sudah 100 SD (60 persen) yang menerapkan K13. Sisanya, 54 sekolah lagi belum menerapakannya (40 persen) karena masih terbatasnya fasilitas pendukung. (MC Dharmasraya)