DHARMASRAYA - Setelah 52 tahun tidak diperingati, Kabupaten Dharmasraya menggelar peringatan hari maritim nasionak ke 55. Selain dihadiri pejabat pusat, sedikitnya 12 ribu warga Kabupaten Dharmasraya dan sekitarnya ikut memperingati hari maritim nasional pada Senin 23/9/19.
Peringatan hari maritim nasional ditandai dengan arung perahu yang mengambil start dari jembatan sungai dareh dan finish di komplek candi pulau sawah. Ratusan peserta terlibat dalam Arung perahu yang melibatkan guru-guru dan seluruh OPD se-Kabupaten Dharmasraya
Peserta arung perahu memakai pakaian teluk belanggo bagi kaum bapak-bapak dan baju guntiang Cino atau baju basibah bagi kaum ibu-ibu. Pada saat gelaran arung perahu arus kendaran mengalami kemacetan sepanjang lebih kurang tiga kilometer dari komplek candi pulau sawa sampai jembatan sungai pangian.
Sekalipun menyebabkan kemacetan lalu lintas, namun warga tetap menyambut antusias Festival Pamalayu ini. Banyak warga yang berjejer di pinggir aliran sungai Batanghari untuk melihat iring-iringan peserta Arung perahu.
"Kegiatan arung pamalayu ini perlu mendapat apresiasi, salah satu yang menarik dari temanya menyangkut lingkungan atau alam. Pentingnya pelestarian lingkungan hidup ini sejalan pembangunan wisata yang harus berkesinambungan dan berwawasan lingkungan."
Dengan melibatkan anak usia dini, pramuka, sampai pelajar SMA. Diharapkan keterlibatan anak usia dini ini akan terpatri rasa cinta pada seni budaya, khususnya yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat Dharmasraya