Dharmasraya,- Sebanyak enam pelajar Sekolah Menegah Atas (SMA) Dharmasraya mempersembahkan kado Sumpah Pemuda bagi daerahnya dengan meraih juara pada lomba penulisan cerita rakyat lokal tingkat SLTA se-Sumatera Barat.
Lomba ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat di Padang minggu lalu.
Menurut Kabid Kebudayaan Dinas Budparpora Kabupaten Dharmasraya, Elfi Jasri, dari 13 pelajar Dharmasraya yang masuk nominasi dalam ajang itu, enam diantaranya berhasil meraih juara I, II dan III dan semuanya berasal dari SMA Negeri 01 Sitiung. Selanjutnya harapan I dan II diraih pelajar SMA Negeri 01 Sitiung, dan III diraih oleh pelajar dari SMA Negeri 01 Pulau Punjung.
Selain menerima piagam penghargaan, para pemenang juga memperoleh Tabanas dari Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, dengan rincian juara I sebesar Rp10 juta, juara II sebesar Rp8 juta dan juara III Rp6 juta.
Selanjutnya harapan I memperoleh Tabanas sebesar Rp4 juta, harapan II R2,5 juta dan harapan III sebanyak Rp1,5 juta. Hadiah tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Taufik Effendi, disaat peringatan hari sumpah pemuda di Padang, minggu lalu.
"Kita sangat bangga dengan pelajar SMA Dharmasraya yang telah sukses menggondol juara 1-6 di ajang tingkat provinsi Sumatera Barat. Ini merupakan kado ulang tahun sumpah pemuda ke-89 bagi Pemkab Dharmasraya, ungkap Elfi.
Pada kesempatan lain, Kasi Kesenian Delvita menjelaskan, lomba tersebut telah berlangsung sejak September silam. Peserta mendaftar secara online dengan menyertakan hasil karyanya.
Selanjutnya 50 penulis terbaik dan 13 diantaranya siswa Dharmasraya, diikutsertakan dalam kegiatan workshop "Penulisan Cerita Rakyat Lokal" di Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Padang pada minggu keempat Oktober 2017.
Pada tahap berikutnya, dilakukan seleksi ulang terhadap karya tulis yang masuk nominasi, dan alhamdulillah, 6 pelajar Dharmasraya berhasil meraih juara dalam ajang dimaksud, kata Delvita bangga.
Ditambahkan oleh mantan Guru TIK SMP Negeri Unggul Dharmasraya itu, karya yang dinilai harus berasal dari daerah setempat dan murni hasil pemikiran yang bersangkutan. Ceritanya ditulis dalam bahasa daerah "Minang" dengan menggunakan minimal 400 sampai 500 kata.
Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan mendokumentasikan cerita rakyat yang selama ini masih bersifat lisan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, semoga cerita lokal itu dapat dihimpun dalam sebuah buku, nantinya.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kepala SMA Negeri 01 Sitiung, Israr Aziz, di ruang kerjanya, Rabu (1/11), menjelaskan bahwa memang beberapa siswanya sukses menjadi yang terbaik dalam lomba penulisan cerita rakyat se-Sumbar, meliputi juara I atas nama Bella Matarani, juara 2 Eldya dan juara 3 Olivia.
Selanjutnya, harapan I dalamlomba menulis cerita rakayat tingkat Provinsi Sumatera Barat itu adalah Lutfi Warmanda, dan harapan 2 Rizki Aryandi.
"Kalau harapan III bukan siswa sini, tetapi siswa SMA Negeri 01 Pulau Punjung," katanya. (Mshuri)