Berita

87,5 Persen Jajanan Anak Sekolah Positif Mengandung Residu Siklamat

DHARMASRAYA - Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Dharmasraya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan menggelar Sosialisasi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah di Auditorium Dharmasraya, Kamis (07/02). Sosialisasi yang diikuti oleh Kepala Sekolah Dasar se Dharmasraya ini dibuka langsung oleh Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajan.

Dikatakan bupati, bahwa berdasarkan laporan Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat, hasil uji labor terhadap sampel jajanan anak sekolah, ditemukan 87,5 persen positif mengandung residu siklamat yang sudah melampaui ambang batas kesehatan atau melebihi 350gr/kg.

Dalam laporan tersebut dijelaskan bahwa residu siklamat ini berasal dari penggunaan pemanis buatan untuk makanan dan minuman. Didorong oleh motif mencari keuntungan yang besar, pedagang jajanan anak sekolah menggunakan sari manis untuk membuat rasa manis dagangannya.

Dan residu siklamat ini, lanjut bupati, bila dikonsumsi secara terus menerus dalam waktu lama, dapat menimbulkan berbagai penyakit antara lain sakit kepala, diare, sakit perut, alergi, impotensi, kanker, penurunan daya ingat dan penyakit lainnya.

"Justru itu kita perlu menyikapi laporan Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat ini dengan langkah antisipasi, agar anak-anak SD di Dharmasraya tidak terkontaminasi oleh residu siklamat yang dijajakan oleh pedagang yang tidak bertanggungjawab," ujar bupati.

Kepala Sekolah, sambung bupati, sebagai pengelola pendidikan di lingkungan masing-masing, tidak hanya dituntut memajukan peradaban dan meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga dituntut untuk membangun kesadaran bersama untuk menjaga anak-anak kita agar tidak mengkonsumsi jajanan yang bisa merusak kesehatan secara permanen.

"Kepala sekolah dapat berperan dalam penyampaian informasi mengenai bahaya mengkonsumsi jajanan yang menggunakan sari manis atau pemanis buatan kepada seluruh guru, selanjutnya guru memberitahukan kepada anak-anak tentang bahaya sari manis atau pemanis buatan yang dicampurkan dalam jajanan. Kalau dapat, tindaklanjuti juga kegiatan ini dengan menggelar rapat bersama para wali murid, untuk saling mengingatkan terkait keamanan pangan jajanan anak sekolah ini," pungkas bupati.

Adapun, sosialisasi yang turut dihadiri oleh sejumlah Kepala Perangkat Daerah ini menghadirkan narasumber dari LokaPOM Dharmasraya dan Dinas Kesehatan.