Dharmasraya, - Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Industri Padang bekerjasama dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Kumperdag) Kabupaten Dharmasraya, memberikan kontribusi positif bagi lahirnya 70 calon pembatik Dharmasraya.
Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Industri Padang telah melaksanakan diklat membatik sejak tanggal 25 Juli, bertempat di Sentra IKM Logam Gunung Medan Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya.
Kegiatan yang berlangsung selama 17 hari itu, resmi ditutup oleh Kepala Balai Diklat Industri Padang Jonni Afrizon, SE, MM di Padang, Senin (14/8).
Dalam sambutannya, Afrijon menuturkan, instruktur Balai Diklat Industri Padang telah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada warga Dharmasraya. Selain itu, juga diserahkan bantuan bahan/peralatan membatik mencakup cantingan, gawangan, penggaris pensil, kertas minyak dan kertas sablon.
"Semoga ilmu yang diperoleh selama pelatihan itu, dapat diimplementasikan dalam menunjang perekonomian keluarga," katanya.
Selanjutnya, Jonni mengimbau jajaran Dinas Kumperdag Kabupaten Dharmasraya untuk memberikan pembinaan secara berkesinambungan, dengan membentuk kelompok-kelompok usaha membatik di setiap nagari.
Kalau semua nagari sudah memiliki usaha membatik, maka misi Pemkab. Dharmasraya untuk menjadi salah satu sentra batik dapat terwujudkan, katanya memotivasi.
Pada sesi lain, Kepala Dinas Kumperdag Kabupaten Dharmasraya Drs.Zubrizal, melalui Kabid. Industri, Elsy Oktavia, ST, MM, berharap kegiatan yang sudah dilaksanakan selama 17 hari itu betul-betul dapat bermanfaat bagi para peserta.
"Dari kegiatan diklat ini kita berharap lahir pengrajin-pengrajin batik yang mumpuni guna mendorong kemajuan dan perkembangan industri batik di Kabupaten Dharmasraya. Mudah-mudahan di tahun berikutnya kita mendapatkan kesempatan lagi melaksanakan kegiatan diklat seperti ini," harap Elsy.
Menurut Elsy, dari 70 peserta Diklat membatik, 40 orang di antaranya sudah bisa diandalkan dalam melakukan pencantingan. Karena diklat ini baru tingkat pemula, keterampilan yang harus dikuasai peserta adalah teknik pencantingan.
Hasil karya ke-40 orang tersebut sudah layak dipasarkan. Selebihnya, masih membutuhkan pendampingan secara berkala dari instruktur lokal, yaitu Nurcholis.
"Hanya sekitar 40 orang yang sudah bisa, tetapi Pemkab Dharmasraya sudah menjalin kerjasama dengan Nurcholis, untuk memberikan pendampingan, imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Balai Diklat industri Padang yang telah berkontribusi terhadap perkembangan usaha batik di Dharmasraya, dengan mengirim langsung tenaga ahli ke Dharmasraya guna melaksanakan pelatihan selama 17 hari di Gunung Medan Kecamatan Sitiung.
Kabupaten Dharmasraya memiliki dua sentra batik, yaitu Citra Batik yang populis dengan "batik tanah liat-nya"di Blok B Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung dan Padangsari Nagari Tabiang Tinggi Kecamatan Pulau Punjung.
Selain itu, kegiatan membatik juga dilakukan oleh PKBM Bunda Sikabau dengan jumlah warga belajar sekitar 20 orang. (Mashuri/AmP)