DHARMASRAYA - Ketua Asosasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Sutan Riska terus berupaya melakukan inovasi tata kelola dalam perencanaan dan penganggaran yang fokus, partisipatif, dan mengusung keberlanjutan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang mendukung percepatan pemulihan ekonomi di daerah. Demikian dikatakan Bupati Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat itu dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022 di Financial Hall CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (25/1/2022).
Atas upaya tersebut Sutan Riska optimistis pertumbuhan ekonomi nasional 2022 mampu melaju positif seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan.
"Kami optimis tahun 2022 pertumbuhan ekonomi nasional akan terus membaik seiring dengan bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mematuhi protokol kesehatan terlebih terhadap ancaman baru virus Omicron" ungkap Sutan Riska
"Kami juga mendorong rekan-rekan Kepala Daerah untuk melakukan percepatan pelaksanaan berusaha melalui reformasi regulasi di daerah guna meningkatkan ekosistem investasi dan pelaksanaan berusaha yang kondusif," katanya
Untuk melakukan percepatan pemulihan daerah paska pandemi Covid-19 ini, lanjut Sutan, diperlukan perlibatan banyak hal. Termasuk masyarakat sipil dan sektor swasta.
"Untuk itu lah APKASI yang mewakili Pemerintah dengan HIPMI akan terus berkolaborasi untuk pemulihan ekonomi daerah," jelas dia.
Sutan Riska pun berkomitmen bersama dengan Kepala Daerah seluruh Indonesia untuk terus mendukung kegiatan G20 dan akan mempersembahkan UMKM yang berkualitas.
"Kami juga minta peran pengusaha daerah untuk memperkuat UMKM, serta mendukung penuh kolaborasi dengan HIPMI agar bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia," lanjutnya.
Dijelaskan, pada tahun 2022 Kementerian Keuangan melalui Kementerian terkait telah mengalokasikan anggaran program penanganan Covid 19, dan pemulihan ekonomi nasional dan penanganan pandemi kesehatan dan perlindungan kepada masyarakat sebesar Rp 414 Trilyun. Dengan fokus arah kebijakan fiscal 2022 yaitu pada pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. (*)