DHARMASRAYA -- Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya menggelar Rapat Koordinasi Tahun Anggaran 2019, bertempat di Auditorium Dharmasraya, Kamis (04/04). Rapat yang digelar dalam rangka mempertajam program kerja bidang pertanian tahun 2019 tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan.
Hadir dalam rapat tersebut segenap petugas pertanian di lapangan, Kepala BPP, Penyuluh Pertanian Lapangan, serta perwakilan KTNA dan Kelompok Tani se Kabupaten Dharmasraya.
Bupati dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya rapat koordinasi Dinas Pertanian yang mengangkat tema "Dengan Semangat Kerja, Kita Wujudkan Modernisasi Pertanian", tersebut. Bupati menilai, rakor ini sangat strategis dalam rangka membangun sinergi untuk mewujudkan pertanian yang tangguh dan modern di Kabupaten Dharmasraya.
Dikatakan bupati, memang saat ini pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla tengah gencar mendorong transformasi pertanian tradisional menuju modern. Itu dibuktikan dengan sangat banyaknya jumlah bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang digelontorkan pemerintah pusat untuk petani, termasuk di Kabupaten Dharmasraya.
"Kita patut bersyukur,dengan adanya bantuan alsintan, kini para petani bisa menjalankan usaha pertanian dengan lebih mudah, efektif dan efisien. Mulai dari saat pengolahan lahan, tanam, hingga panen dan pasca panen," ujar bupati.
Dengan modernisasi pertanian, bupati berharap kedepan pertanian di Kabupaten Dharmasraya kian tangguh dan mampu meningkatkan kesejahteraan para petani.
Dalam acara pembukaan rakor tersebut, bupati juga menyerahkan sejumlah bantuan di bidang pertanian untuk para kelompok tani. Diantaranya bantuan kegiatan rehab jaringan irigasi tersier tahun 2019 untuk 18 kelompok tani dengan total bantuan Rp 480 juta.
Kemudian bantuan benih padi Inbrida untuk 1.600 hektar, dengan total dana Rp 392 juta. Bantuan benih padi gogo untuk 1.750 hektar dengan nilai bantuan Rp 428,9 juta, bantuan benih tumpang sari untuk 68 hektar dengan nilai bantuan Rp 162,6 juta serta bantuan benih jagung hibrida untuk 1.450 hektar dengan nilai bantuan Rp 106,6 juta. Kemudian juga ada bantuan Corn Skeller sebanyak 5 unit dengan nilai bantuan Rp 132,5 juta.