Berita

DI LUBUK LARANGAN, MOELDOKO DISUGUHI IKAN BAKAR

Dharmasraya---Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sesekali menyeka keringat di wajahnya. Sambal lado matah plus ikan bakar bumbu asam benar benar membangkitkan selera satu dari trio pejabat istana era Presiden Jokowi. Moeldoko benar benar menikmati hidangan ikan segar plus bumbu tadisional yang disajikan warga Kampung Surau, Nagari Lubuk Selasih, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaen Dharmasraya.

"Saya jadi teringat masa kecil," begitu katanya sebelum acara makan bajamba dimulai. Didampingi Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Wabup H. Amrizal Dt. Rajo Medan, Sekda H. Adlisman, pimpinan Forkopimda, tokoh tokoh masyarakat Kampung Surau, bundo kanduang dan ratusan masyarakat setempat, Moeldoko menceritakan bagaimana dirinya dimasa kecil mandi di sungai yang sedang banjir. Setelah mandi memcari ikan dan kemudian dimakan bersama sama.

Menurut Moeldoko, dirinya punya pengalaman baru setelah menyaksikan panen lubuk larangan. "Saya baru tahu, soal lubuk larantan. Menurut saya ini adalah kearifan lokal (local wisdom). Nanti setelah sampai di Jakarta, saya akan bicara dengan pers, bahwa di Kabupaten Dharmasraya ada local wisdom yang tidak ada di tempat lain," kata Moeldoko.

Dia menilai, pola lubuk larangan ini bisa digunakan untuk mengelola suatu perairan umum. Dengan melibatkan masyarakat, disepakati dan adanya saling menghargai supaya suatu perairan bisa lestari dan bisa menghasilkan ikan yang banyak. "hasil ikan yang banyak ini pada saatnya bisa dinikmati oleh masyarakat luas," kata Moeldoko. Menurutnya, makan ikan sangat baik bagi manusia, karena ikan mengandung nilai gizi tinggi dan bisa menambah kecerdasan.

"Yang pasti, makan ikan bisa menghindarkan stunting. Stunting adalah perlambatan pertumbuhan bagi manusia. Makan ikan bisa menghindarkan stunting. Jadi makanlah ikan banyak banyak, supaya tidak stunting. Saya sangat memperhatikan masalah ini, karena stunting ini menjadi salah satu tugas saya," kata Moeldoko.

Sementara Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan, acara panen lubuk larangan merupakan rangkaian kegiatan Festival Pamalayu. Pola lubuk larangan merupakan istilah satu cara Pemkab Dharmasraya untuk mewujudkan lingkungan perairan umum yang lestari. Melalui penerapan lubuk larangan, maka perairan umum di Kabupaten Dharmasraya bisa Dilestarikan.