Berita

Disdik Dharmasraya Instruksikan Operator Pendataan Sekolah Bekerja Optimal

Dharmasraya,- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya Marius, S.Pd, MM, melalui Sekretarisnya Reno Lazuardi, S.Pd, M.Si, menginstruksikan operator pendataan SD dan SMP se-Kabupaten untuk bekerja lebih optimal dalam melakukan pendataan dan penyediaan layanan internet bagi lembaga pendidikan.

Pernyataan itu disampaikannya pada acara "Sosialisasi Kuis Kihajar" yang diikuti oleh 200 operator SD dan SMP se-Kabupaten Dharmasraya. Kegiatan berlangsung selama dua hari, mulai 21 sampai 22 Agustus 2017 di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya, dan bertindak selaku instruktur dalam kegiatan ini, Dedi Mirsa dan Lili Riyosi, S.Pd.

Sekaitan dengan adanya program "Kuis Ki Hajar" dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bulan Agustus ini, operator juga diminta memfasilitasi siswa yang berminat mengikuti program tersebut.

Kuis yang merupakan rangkaian dari program "Anugrah Ki Hajar" itu merupakan kompetisi tanya jawab soal melalui kuis yang mengandalkan kemampuan siswa untuk menjawab soal-soal berbagai mata pelajaran tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK sederajat melalui siaran TVE (Televisi Edukasi).

Selain untuk mensosialisasikan siaran TVE dalam bentuk kuis interaktif antar siswa berskala nasional, melalui kegiatan ini juga diharapkan akan dapat menghasilkan siswa yang berprestasi dan kompetitif, serta menguasai keterampilan teknologi informasi dan komputer.

Reno menjelaskan, kelancaran pelaksanaan kuis Ki Hajar sangat tergantung pada pelayanan operator sekolah. Sebab kuis ini menggunakan jaringan internet dan teknologi komputer sebagai medianya. Untuk itu, operator harus mensetting jaringan sebaik mungkin, sehingga siswa dapat mengerjakan soal dengan lancar.

Pelaksanaan kuis Ki Hajar ini dalam kerangka memperebutkan "Anugrah Ki Hajar", yaitu penghargaan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah yang komit dan peduli terhadap kemajuan pendidikan berbasis ICT. Salah satu indikatornya, dalam proses pembelajaran guru sudah menggunakan media pendidikan modern seperti laptop, over head projektor (OHP) dan internet.

Ditambahkan oleh Reno, selain menjadi pioner dalam "Anugrah Ki Hajar" ini, peranan operator semakin urgen dalam pendataan ke depannya, karena semuanya sudah berbasis Teknologi Informasi (online).

Menurut salah seorang panitia, Ali M, pelaksanaan sosialisasi ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan operator sekolah, khususnya dalam kelancaran pelaksanaan kuis Ki Hajar. Dengan adanya bantuan operator, diharapkan partisipasi siswa semakin meningkat mengikuti ajang tersebut.

Sampai saat ini, peserta asal Kabupaten Dharmasraya termasuk dominan mengikuti kuis Ki Hajar untuk wilayah Sumatera Barat. "Selain jumlahnya meningkat, semoga ada satu atau dua orang siswa yang menjadi nominasi Nasional tahun ini," katanya penuh harapan.

Harapan Ali tidaklah berlebihan karena pada 2014, Pemkab.Dharmasraya sukses meloloskan dua siswanya ke tingkat Nasional dalam "Kuis Ki Hajar", yaitu Yuli Salsabilah Ayu pelajar SDN 08 Pulau Punjung dan Wulandari siswa SMP Negeri Unggul Dharmasraya. (Mashuri)