DHARMASRAYA - Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengapresiasi acara pertemuan silaturrahim para ulama se Dharmasraya, yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Dharmasraya, di Gedung Sekber KUB Kantor Kementerian Agama Dharmasraya, Kamis (13/12).
Menurut bupati, pertemuan tersebut dapat menjadi wadah untuk berdiskusi, bertukar pikiran dalam membahas berbagai persoalan yang terjadi di tengah ummat, untuk kemudian semakin memperkuat peran ulama di tengah-tengah masyarakat. Terlebih di tengah situasi politik jelang Pemilu 2019, yang dikhawatirkan berpengaruh terhadap kondusifitas daerah.
"Maka dari itu, peran da'i, mubaligh dan tokoh agama yang menjadi panutan di masyarakat sangat dibutuhkan, guna meredam berbagai kemungkinan yang akan terjadi jelang pesta demokrasi tahun 2019. Para ulama diharapkan mampu menjadi pengayom dan penyejuk di tengah-tengah masyarakat," ujar bupati.
Di sisi lain, bupati juga menyampaikan, saat ini kita sedang dihadapkan dengan tantangan global yang sangat berat. Kemajuan dan perkembangan teknologi yang begitu cepat tersebut, kata bupati, harus mampu disikapi secara baik, agar tidak menggoyahkan etika, moral serta budaya kita.
"Disini peran ulama juga sangat kita harapkan, untuk dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama sekali generasi muda. Bahwasanya perkembangan zaman dan teknologi yang begitu dahsyat, jangan sampai membuat kita mengesampingkan nilai-nilai agama dan budaya kita yang sudah terjaga dengan baik selama ini," tukas bupati.
Apresiasi senada juga disampaikan oleh Kapolres Dharmasraya, AKBP Imran Amir, yang juga turut hadir dalam acara tersebut. Bahkan Imran menyarankan agar pertemuan para ulama ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, terlebih di saat mendekati masa Pemilu 2019 ini.
Imran mengajak para ulama ikut berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Karena menjelang pemilu ini, kata Imran, rawan terjadi gesekan-gesekan di masyarakat sebab perbedaan pandangan dalam berpolitik.
"Maka dari itu, para ulama kami harap dapat menjadi mesin pendingin di tengah situasi tersebut, agar tidak terjadi hal-hal yang dapat mengganggu kamtibmas," ujar Imran.
Imran juga menekankan perihal ujaran kebencian, aksi saling fitnah, caci maki hingga penyebaran berita-berita bohong yang banyak terjadi di media sosial saat ini.
"Agama kita, Islam, jelas sangat melarang hal ini. Untuk itu para ulama, dalam berdakwah mohon juga sampaikan dan ingatkan hal ini kepada masyarakat. Karena hal tersebut dapat membuat gaduh di masyarakat, dan hal tersebut dapat dibawa ke ranah hukum karena sudah ada Undang-undang yang mengaturnya," pungkas Imran.
Untuk itu, Imran juga menghimbau masyarakat untuk arif dan bijaksana dalam bersosial media.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua MUI Kabupaten Dharmasraya, H. Aminullah Salam, Kakan Kemenag Dharmasraya serta narasumber dari UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Asasri Warni.