Berita

Ketika Sang Raja Sambangi Warga Menderita Sakit Lumpuh

Dharmasraya---Pagi secerah itu, mobil dinas BA 1 V melaju kencang ke wilayah selatan daerah Kabupaten Dharmasraya. Tanpa ada Patwal dan protokoler mendampingi. Kendaraan ditumpangi Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, bersama ajudan dan sopir, terus meninggalkan rumah dinas Sabtu (3/8/2019).

Sekira pukul 11,00 Wib tiba di sebuah rumah, tepatnya di Sungai Kalang I, Jorong Rejosari, Nagari Tiumang, Kecamatan Tiumang, mobil plat merah tersebut langsung berhenti, dan ajudan juga turun dengan sigap, sembari membuka pintu mobil. Maka saat itu, tampak Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan keluar dari dalam mobil. Dengan mengenakan baju kaos oblong berwarna merah dan celana jeans hitam, langkahnya tegap menyelinap masuk kedalam rumah salah seorang warga.

Ternyata rumah tersebut dihuni oleh Mbah Reso Sudaryo, 87 th, bersama istri dan anaknya. Warga Jorong Rejosari tersebut, telah bertahun- tahun menderita sakit lumpuh. Atas kedatangan orang nomor Wahid di daerah berjuluk "Cati Nan Tigo" itu, membuat seisi rumah kaget alang-kupalang.

"Woo alah, pak bupati to. Mari masuk pak," kata Mbah Reso

Orang yang selama ini, dikenal melalui foto terpampang di spanduk, sekarang datang menengok dirinya yang sedang menderita sakit lumpuh. Tentu, tidak terbayangkan selama ini, bahwa dirinya akan di bezuk seorang bupati.

"Mimpi ku, adalah sebuah kenyataan," sebut Mbah Reso agak sedikit gugup dan terbata-bata.

Sambil duduk bersimpuh didekat Mbah Reso, Raja Muda Koto Besar itu, memgangguk-angguk mendengarkan kisah perih dialami warganya itu. Menurut pemaparan Mbah, bahwa penyakit lumpuh sudah bertahun-tahun menimpa dirinya. Belum bisa berobat lantaran belum punya uang yang cukup. Malah Katanya, dia tidak tahu bagaimana caranya bisa dapat bantuan untuk berobat. Jangankan untuk berobat secara gratis, Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja dirinya tak punya.

"Mbah gak bisa jalan pak bupati, makanya dak bisa ngurus KTP," kata Mbah Reso lirih.

Mendengar pernyataan tulus dari mulut warganya, Raja muda dari Koto Besar itu, merasa tidak menginjak bumi lagi, hatinya seakan hancur berkeping-keping, perih bercampur haru. Bahkan Ia tidak banyak bicara, demi menahan air matanya keluar.

Secara reflek dan kontan, Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengambil handphone miliknya, dan langsung menghubungi pihak petugas pelayanan kependudukan keliling, dengan memerintahkan sesegera mungkin untuk memberikan layanan KTP kerumah Mbah Reso.

"Pokoknya, saya menginginkan dalam waktu dekat Mbah Reso sudah punya KTP, sehingga dia bisa dapat bantuan untuk berobat. " kata Bupati melaluu Ponsel pribadinya.

Cukup lama juga Bupati termuda itu berada di rumah Mbah Reso. Ia minta izin melanjutkan perjalanan menelusuri perkampungan untuk melihat situasi dan kondisi rakyatnya, sembari meninggalkan uang jajan dan biaya berobat untuk Mbah Reso.