DHARMASRAYA - Cerita soal Banyuwangi tampaknya tak kan ada habisnya. Ketua DPRD Kabupaten Dharmasraya Pariyanto, SH., menyimpulkan bahwa berbagai inovasi dan inspirasi yang dileroleh dari Kabupaten Banyuwangi dapat digolongkan dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah inovasi yang cuma butuh kebijakan dalam penerapannya. Kemudian kelompok kedua inovasi yang memhutuhkan investasi untuk melaksanakannya.
Untuk kelompok pertama, sambung Pariyanto, Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan disarankan untuk segera melaksanaian eksekusi. Dia mencontohkan, untuk pembentukan Mal Pelayanan Publik, tidak membutuhkan investasi besar, itu berarti cuma membutuhkan kebijakan bupati saja. "Keluarkan keputusan, jalan," kata Pariyanto saat mendampingi rombongan Sutan Riska Tuanku Kerajaan muhibah ke Banyuwangi Jumat (29/11/19).
Menurut Pariyanto, untuk membuka Mal Pelayanan Publik, Bupati Sutan Riska bisa menggunakan gedung Dinas DPMPTSP di komplek perkantoran Sikabau. Buka gerai pelayanan publik di sana, mulai dari pelayanan perizinan, pelayanan bayar pajak, pelayanan SIM, pelayanan dokumen kependudukan, pelayanan IMB dan lain sebagainya. "Lahirkslan regulasi yang dibutuhkan dan jalan lagi," tukuk Pariyanto.
Selain Mal Pelayanan Publik, Pariyanto juga melihat bagaimana Pemkab Banyuwangi menerapkan pola gotong royong dalam pelaksanaan pembangunan di segala bidang. Ini merupakan inovasi yang tidak membutuhkan investasi besar. "Inovasi yang hanya membutuhkan SDM berkualitas. Lakukan seleksi terhadap personil kita yang benar benar berkualitas dan jadikan mereka pionir gerakan gotong royong dalam berbagai bidang kehidupan," kata wakil rakyat tiga periode ini.
Pariyanto juga memberi saran, agar Bupati Sutan Riska dalam memilih para punggawa untuk melakssnakan ide dan gagasannya, haruslah menggunakan pola seleksi yang ketat. "Beri personil kita itu target kinerja yang layak. Siapa yang mampu mencapai, maka dia layak mendapat posisi terhormst dalam jajaran 'kabinet' bupati Sutan Riska. Insyaalah visi bupati jalan cepat dibuatnya.
Bupati Sutan Riska sendiri memang berniat untuk segera melakukan langkah langkah kongkrit dengan apa yang diperoleh dari pembelajaran di Banyuwangi, terutama yang terkait dengan visi dan misi daerah. Personil kabupaten juga sedang disiapkan untuk mengeksekusi gagasan bupati yang bakal segera ditelurkan dalam serangkaian regulasi.