Berita

Muaro Sopan Alokasikan 29 Persen Dana Desa Untuk Infrastruktur Pendidikan

Dharmasrya, -- Pemerintahan Nagari Muaro Sopan Kecamatan Padang Laweh Kabupaten Dharmasraya mengalokasikan dana sebesar Rp230.000.000 atau sekitar 29% untuk membangun infrastruktur pendidikan di daerahnya.

Hal itu disampaikan oleh Walinagari Muaro Sopan Kecamatan Padang Laweh, Ari Asmanto, S.Psi di ruang kerjanya pada Jum'at (29/9).

Ari menuturkan, jumlah dana desa yang diterima pemerintahannya pada 2017 sebesar Rp785.553.000, sekitar 29% di antaranya digunakan untuk membangun sarana pendidikan, antara lain pembangunan gedung Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) sebesar Rp185 juta dan pembangunan pagar TK dan PAUD Jorong Muaro Sopan.

Pria lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) 2014 itu menyadari, betapa pentingnya arti pendidikan bagi warganya. Sehingga jumlah dana pendidikan yang dialokasikannya melebihi tuntutan Nasional yaitu 20%.

Bahkan ia berniat memberikan insentif bagi guru honor yang mengajar di sekolah-sekolah se-Kenagarian Muaro Sopan, namun hal itu terkendala karena tidak sesuai dengan komponen pembiayaan.

Khususnya, yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Permendes PDTT) Nomor 4/2017 tentang perubahan atas Permendes No 22/2016 tentang Penetapan Prioritas Dana Desa tahun 2017.

"Tahun ini belum ada insentif untuk guru honor dari dana desa. Tetapi tahun depan akan kita upayakan mengakomodirnya, termasuk menyelenggarakan pelatihan bagi guru-guru di Nagari Muaro Sopan," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, selain pembangunan infrasturktur pendidikan, Pemerintah Nagari Muaro Sopan juga melaksanakan beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat, antara lain pelatihan tataboga, menjahit, sablon dan pelatihan manajemen Sistem Informasi Nagari (SINAR).

Untuk mendukung kegiatan tersebut telah dialokasikan dana sebesar Rp142.000.000 atau 18% dari total dana dana yang diterimanya.

Kegiatan lain adalah pembangunan infrastuktur jalan dan jembatan. Selanjutnya pembangunan drainase dan pembukaan jalan produksi guna mempermudah akses pengangkutan hasil pertanian/perkebunan warga Muaro Sopan.

Obsesi lain dari Walinagari termuda se-Sumatera Barat itu adalah melakukan normalisasi sungai guna mengurangi resiko banjir akibat meluapnya Sungai Muaro Sopan.

Beberapa waktu lalu, Ari melakukan koordinasi dengan Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumatera Barat melalui kantor cabangnya di Pulau Punjung. Menurutnya, jajaran PSDA memberikan respon positif dan akan memprogramkan normalisasi sungai Muaro Sopan pada 2018. (Mashuri)