Dharmasraya,- Untuk mengantisipasi berkembangnya penyakit masyarakat (pekat), Pemerintahan Nagari (Pemnag) Padang Laweh Kecamatan Padang Laweh Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat merangkul ninik mamak pemuka adat.
Pemnag Padang Laweh menggelar workshop "Peranan Niniak Mamak Dalam Mengatasi Penyakit Masyarakat (Pekat) di Hotel Umega Gunung Medan pada 3-4 November 2017.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Hasto Kuncoro, M.Pd, Jumat (3/11) mengimbau agar ninik mamak memaksimalkan peranannya dalam mencegah berjangkitnya penyakit masyarakat seperti pergaulan bebas, judi dan narkoba di Nagari Padang Laweh.
"Dalam tatanan kehidupan dalam masyarakat Minang, nasehat dan arahan ninik mamak masih diperhatikan oleh cucu kemenakan. Untuk itu, selain adanya upaya pencegahan dari lembaga terkait, para ninik mamak juga diharapkan ikut andil dalam hal ini," katanya.
Sementara itu,narasumber workshop Dt. Barbangso Dirajo mengupas tentang tatanan adat Minangkabau serta peranan ninik mamak dalam pembinaan generasi muda. Dosen Seni Budaya UNAND yang akrab disapa "Mak Katiak" itu menceritakan bagaimana pentingnya keberadaan ninik mamak, antara lain perlu persetujuan ninik mamak disaat akan berlangsungnya pernikahan cucu kemenakannya. Momen ini dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral kepada mereka untuk berprilaku sesuai dengan nilai adat yang bersandikan syarak (agama).
Secara terpisah, Walinagari Padang Laweh Syahrul Monti Pangulu menuturkan, sesuai dengan judulnya, pelatihan ini diikuti oleh seluruh ninik mamak (pemuka masyarakat)dan perwakilan bundo kandung se-Nagari Padang Laweh.
Dipilihnya ninik mamak sebagai sasaran kegiatan, karena keberadaannya masih disegani oleh masyarakat, sehingga perintah dan larangan ninik mamak cendrung lebih didengar oleh cucu kemenakannya.
"Kalau semua ninik mamak sudah mencegah kemenakannya untuk menghindari pekat, Insya Allah Nagari Padang Laweh akan aman dari gangguan itu," ungkap Syahrul.
Ia menambahkan, Pemnag Padang Laweh memprogramkam lima kegiatan pemberdayaan pada 2017, meliputi workshop ninik mamak, pelatihan perkebunan dan tanaman keras, dan pelatihan komputer. Kegiatan lain adalah pelatihan menjahit dan bordir serta pelatihan pembuatan website melalui program
"Sistem Informasi Nagari (Sinar), untuk mendukung pelaksanaannya, Pemnag Padang Laweh telah mengalokasikan dana sebesar Rp150 juta yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) 2017," ujar Syahrul. (Mashuri)