Dharmasraya---Dalam situasi, dimana semua daerah di tanah air berpacu memperoleh dana sebesar besarnya untuk pembangunan daerah, maka ke depan Kabupaen Dharmasraya masih butuh pemimpin yang punya jalur tol ke istana. Sebab, Kabupaten berjuluk Ranah Cati Nan Tigo itu sedang membutuhkan dana pembangunan guna melengkapi infrastruktur daerah serta pengembangan perekonomian masyarakat dan juga membangun sumberdaya manusia yang berkualitas berakar budaya yang kuat.
"Kita tidak bisa mengandalkan APBD untuk membangun Dharmasraya. Daerah kita membutuhkan dana pembangunan yang besar agar bisa sama berdiri dan sama berlari dengan daerah lain di tanah air. Oleh karena itu, kita butuh pemimpin yang punya jalur khusus ke presiden. Sebab untuk memperoleh dana pembangunan, perlu komunikasi timbal balik untuk meyakinkan presiden dan para pembantunya. Oleh sebab itu mesti ada jalur ke istana," terang Wismarianto
Menurut Wismarianto, dengan kembali terpilihnya Joko Widodo menjadi presiden untuk periode kedua, dirinya berharap dana pembangunan akan makin deras mengucur. "Kalau ndak pandai menjuluk dana dari presiden dan para menterinya, kita boleh jadi hanya mendapatkan dana standar sebagaimana kabupaten dan kota lain di Indonesia. Apalagi Pak Jokowi tidak terlalu banyak dapat suara dari daerah kita. Makanya, kita mesti pintar pintar meyakinkan beliau lagi," kata Wismarianto.
Dalam blantika belantara kekuasaan di pusat, jalur ke istana boleh jadi tidak semuanya bisa dilintasi oleh pemimpin pemimpin kabupaten. Berbagai hal yang menjadi pemantiknya, seperti perbedaan latar belakang politik dan lain sebagainya. Oleh karena itu, jika Dharmasraya ingin proses pembangunan ini didukung biaya dari pusat, maka konsekwensinya harus memilih pemimpin yang punya jalan tol menuju istana.