Dharmasraya---Kapolres Dharmasraya AKBP H. Imran Amir mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil uji labor terhadap sampel makanan atau hasil pemeriksaan labor kesehatan daerah, terkait kejadian sakit massal diduga keracunan ini. Jika hasil uji labor oleh Labkesda sudah rampung, maka jajaran Polres Dharmasraya akan menentukan kebijakan apa yang akan dilakukan menyikapi kejadian yang memakan nyawa dua warga Koto Tuo, Nagari Siguntur.
Kendati demikian, jajaran Polres Dharmasraya bersama TNI saat ini berkonsentrasi mengupayakan kesembuhan bagi semua korban. "Kami bersama kawan kawan TNI saat ini berkonsentrasi agar semua korban sembuh dan bisa pulang dan berkumpul bersama keluarga. Mengenai kasus penegakan hukum akan kita putuskan setelah uji labor selesai," kata Kapolres Sabtu (10/8/19) malam di RSUD Sungai Dareh.
Kapolres berada di RSUD Sungai Dareh untuk menjenguk korban sakit massal yang tengah tergolek lemah di rumah sakit pelat merah itu. Bersama Bupati Sutan Riska, Kapolres Imran Amir menengok satu persatu korban sakit massal yang jumlahnya 30 orang. Kapolres mengharapkan, jajarannya dapat ikut serta memberi layanan agar para korban cepat sembuh.
Sakit massal yang diduga keracunan itu disinyalir bermula dari acara Yasinan di rumah salah seorang warga, Jorong Koto Tuo, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung pada Kamis (8/8/19). Saat itu sekira bakda Isha, sekitar 59 orang hadir dalam acara yasinan. Seperti biasa, tuan rumah menjamu peserta yasinan dengan makanan ringan berupa lontong sayur. Malah anggota yasinan yang tidak hadir diantarkan juga lontong ke rumahnya.
Sampai Jumat pagi, para anggota yasinan mulai merasakan keganjilan dalam kesehatan badannya. Namun mulai Sabtu dinihari, para anggota yasinan mulai merasakan gejala tidak enak badan. "Badan saya pusing, panas dan perut mual," kata Eli Wati 55 tahun, salah seorsng korban.
Sampat tadi malam, jumlah korban sakit massal mencapai 62 orang. Dari jumlah tersebut 30 orang sudah duperbolehkan pulang dan 30 orang masih dirawat serta dua orang meninggal dunia. Bupati Sutan Riska menggratiskan semua biaya rumah sakit dan fasilitas kesehatan bagi para korban.