Ada sejumlah arahan yang disampaikan bupati pada kesempatan itu, terutama menyangkut pola pembelajaran guru dalam menyikapi zaman yang terus berkembang.

Dikatakan bupati, tantangan era abad 21 yang masuk pada tahap revolusi industri 4.0 mengharuskan setiap guru memiliki kemampuan soft skill. Untuk itu, sebut bupati, seorang pendidik harus terus meningkatkan kompetensi dan melihat tantangan sebagai peluang.

"Manfaatkan kemajuan teknologi itu untuk melakukan terobosan dan membuat metode-metode baru dalam pembelajaran. Ayo, lakukan perubahan. Agar pembelajaran yang dilakukan itu menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa," ujar bupati.

Guru PJOK, sebut bupati, mempunyai peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia berkualitas. Maka dari itu, besar harapan bupati, para guru PJOK dalam memberikan pembelajaran tidak hanya fokus dalam mengejar prestasi di bidang olahraga. Melainkan juga memberikan perhatian dan pembinaan terhadap pertumbuhan fisik anak didik serta menanamkan pola hidup sehat pada mereka.

"Olahraga untuk prestasi itu OK. Saya dukung itu. Tapi yang juga perlu menjadi perhatian adalah, apa dampak PJOK terhadap pertumbuhan fisik anak-anak kita dan kesehatan mereka, untuk bisa menciptakan SDM yang berkualitas," pungkas bupati menekankan.

Pun dengan para guru kesenian, bupati juga berpesan untuk melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran. "Saya berharap, apa yang saya sampaikan dalam pertemuan ini, dapat merubah pola pikir para guru. Sehingga kedepan, pendidikan di daerah kita bisa lebih maju dan dapat menjawab kebutuhan zaman," tandas bupati.